Jumat, 24 Januari 2014

Rumah Adat Di Indonesia

Rumah Adat Di Indonesia

Rumah adat di Indonesia sangat beranekaragam dengan ciri khas dan keunikan masing-masing, hal tersebut merupakan kekayaan negeri ini yang tak ternilai. Walaupun tiap daerah memiliki perbedaan termasuk rumah adatnya, kita tetap Indonesia yang berjiwa “Bhinneka Tunggal Ika”.

Gambar rumah adat sebetulnya sesuatu yang unik, bagaimana tidak bentuk rumah yang tidak lazim seperti pada bangunan2an saat ini, namun rumah adat ini tidak bisa di jumpai di kota - kota besar tp hanya tempat2 khusus saja dan fungsinyapun kalau di kota besar bukan sebagai tempat tinggal.

Di daerah pedalaman atau di desa tradisional masih banyak terdapat rumah adat jika kita ingin melihatnya langsung, akan tetapi di Taman Mini Indonesia Indahpun terdapat lengkap contoh Rumah adat komplit semua ada disina. Berikut adalah beberapa macam rumah adat yang ada di Indonesia :

1.Romah Aceh (Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam
Rumoh Aceh adalah rumah adat yang berbentuk panggung. Bahannya terbuat dari kayu meranti. Atapnya terbuat dari daun rumbiah yang dianyam memanjang kesamping kanan atau kiri. Tiang rumah setinggi 2,5.

2.Rumah Balai Batak Toba (Rumah Adat Sumatera Utara/Sumut)
Rumah Balai batak Toba, dari namanya saja kita sudah bias menebak ini rumah adata dari daerah mana? Ya, Provinsi Sumatera Utara takkan perneh lebas dari kata-kata “Batak” dan “Toba”. Rumah Adat Sumatera Utara ini memiliki arsitektur yang indah dan bernilai seni tinggi.

3.Rumah Gadang (Rumah Adat Sumatera Barat/Sumbar)
Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang. Dari bagian dari depan Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang. Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu.

Rumah tradisiona ini dibina dari tiang-tiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah rebah oleh goncangan, dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat. Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.

4.Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar (Rumah Adat Kepulauan Riau)
Rumah adat Riau ini bisa kita jumpai di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Rumah adat ini terdiri dari ruangan keluarga, tidur dan juga dapur. Kekhasannya terdapat ruangan lain yaitu ruangan untuk pertemuan adat.

5. Rumah Panggung (Rumah Adat Provinsi Jambi)
Rumah bertipe panggung ini, meskipun tradisional, rumah adat Jambi ini masih tetap dipertahankan eksistensinya dan menjadi rumah tempat tinggal di Jambi terutama untuk suku Batin.

6. Rumah Limas (Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan/Sumsel)
Rumah Limas Merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut masyarakat sebagai bengkilas.

Apabila Anda bertamu ke salah satu Rumah Limas di wilayah Sriwijaya ini, Anda akan diterima di teras atau lantai dua saja. Rumah Limas sangat luas dan seringkali digunakan sebagai tempat berlangsungnya hajatan atau acara adat. Luasnya mulai dari 400 hingga 1000 meter persegi.

Bahan material dalam membuat dinding, lantai, serta pintu menggunakan kayu tembesu. Sementara untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air. Berbeda dengan rangka rumah yang terbuat dari kayu Seru. Kayu ini cukup langka. Kayu ini sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah Rumah Limas, sebab kayu Seru dalam kebudayaannya dilarang untuk diinjak atau dilangkahi.

Nilai-nilai budaya Palembang juga dapat Anda rasakan dari ornamen ukiran pada pintu dan dindingnya. Selain berbentuk limas, rumah tradisional Sumatera Selatan ini juga tampak seperti rumah panggung dengan tiang-tiangnya yang dipancang hingga ke dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis lingkungannya yang berada di daerah perairan.

7. Rumah Nuwo Sesat (Rumah Adat Provinsi Lampung)
Rumah Adat Lampung umumnya terdiri dari bangunan tempat tinggal disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou, bangunan ibadah yang disebut Mesjid, Mesigit, Surau, Rang Ngaji, atau Pok Ngajei, bangunan musyawarah yang disebut sesat atau bantaian, dan bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka yang disebut Lamban Pamanohan
Rumah adat orang Lampung biasanya didirikan dekat sungai dan berjajar sepanjang jalan utama yang membelah kampung, yang disebut tiyuh. Setiap tiyuh terbagi lagi ke dalam beberapa bagian yang disebut bilik, yaitu tempat berdiam buway . Bangunan beberapa buway membentuk kesatuan teritorial-genealogis yang disebut marga. Dalam setiap bilik terdapat sebuah rumah klen yang besar disebut nuwou menyanak. Rumah ini selalu dihuni oleh kerabat tertua yang mewarisi kekuasaan memimpin keluarga.

8. Rumah Bubungan Lima (Rumah Adat Provinsi Bengkulu)
Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat resmi Provinsi Bengkulu. Rumah Bubungan Lima termasuk jenis rumah panggung. “Bubungan lima” sejatinya merujuk pada atap dari rumah panggung tersebut. Selain “bubungan lima”, rumah panggung khas Bengkulu ini memiliki bentuk atap lainnya, sperti “bubungan limas”, “bubungan haji”, dan “bubungan jembatan”. Material utama yang digunakan adalah kayu medang kemuning atau surian balam, yang berkarakter lembut namun tahan lama. Lantainya terbuat dari papan, sementara atapnya terbuat dari ijuk enau atau sirap. Sementara di bagian depan, terdapat tangga untuk naik-turun rumah, yang jumlahnya biasanya ganjil (berkaitan dengan nilai adat).

9. Rumah Kebaya (Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta)
Rumah Kebaya adalah rumah adat yang difungsikan sebagai tempat tinggal. Rumah ini terbuat dari kayu dan berbentuk persegi empat. Umumnya bagian atap sudah terbuat dari genteng tanah liat. Serambi terdapat di bagian depan digunakan sebagai ruang menerima tamu atau tempat bercengkerama.

Bagian dalam rumah terdiri atas beberapa kamar. Dapur terletak di bagian belakang rumah. Sementara itu, kamar mandi biasanya terpisah di luar rumah. Halaman rumah cukup luas ditanami berbagai tanaman buah tropis khas betawi. Di belakang atau samping rumah umumnya terdapat kandang hewan ternak.

10. Rumah Kasepuhan (Rumah Adat Provinsi Jawa Barat)
Rumah adat Jawa Barat yang saat ini sangat sulit dijumpai dimasyarakat, kalaupun ada tentu letaknya didesa-desa. Material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini masih alami seperti kayu, bambu, batu, ijuk dan juga dedaunan.

11. Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)
Rumah Joglo terdiri dari 2 bagian utama yakni Pendapa dan Dalam. Bagian Pendapa adalah bagian depan Joglo yang punya ruangan luas tanpa sekat, biasanya digunain buat menerima tamu atau ruang bermain anak dan tempat bersantai keluarga. Bagian Dalam adalah bagian dalam rumah yang berupa ruangan kamar dan ruangan lainnya yang bersifat lebih privasi. Rumah Joglo dihiasi dengan ukir-ukiran bermacam-macam motif yang sarat dengan simbol dan makna.

12. Gapura Candi Bentar (Rumah Adat Provinsi Bali)
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China). Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana.

Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna.

Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.

13. Dalam Loka Samawa (Rumah Adat Nusa Tenggara Barat/NTB)
Rumah adat NTB bernama Dalam Loka Samawa. Berupa rumah panggung yang dibuat dari kayu jati. Terdiri dari dua lantai dengan beberapa ruangan seperti balairung, serambi depan, ruang keluarga sultan dan dapur.

Artikel Terkait